Macam Batik Pekalongan

22.52 Posted In Edit This 0 Comments »
1. Batik sogan
Adalah salah satu jenis batik bernuansa klasik dengan warna dominan variasi dari warna coklat. Dinamakan batik sogan karena pada awal mulanya, proses pewarnaan batik ini  menggunakan pewarna alami yang diambil dari batang kayu pohon soga tingi. Batik Sogan memang jenis batik yang identik dengan daerah keraton Jawa yaitu Yogyakarta dan Solo, motifnya pun biasanya mengikuti pakem motif-motif klasik keraton. Sogan Yogya dan Solo juga dapat dibedakan dari warnanya. Biasanya sogan Yogya dominan berwarna coklat tua-kehitaman dan putih, sedangkan sogan Solo berwarna coklat-oranye dan coklat. Batik sogan yang klasik ini memang selalu banyak peminatnya dan langgeng tanpa mengenal musim, selalu ada pecinta jenis batik ini. Walaupun ada batik pesisiran yang lebih dinamis baik warna maupun motifnya yang kontemporer dan eksotis. Nah…batik yang mana favorit anda?

2. Batik remukan

Kekayaan variasi batik memang sangat luas. Salah satu jenis teknik pembuatan batik yang cukup unik adalah batik remukan. Disebut remukan karena proses pembuatan batik ini telah dimodifikasi, yaitu dengan memecahkan malam pada pola batik yang telah kering, sehingga pada proses pencelupan warnanya meresap pada retakan malam yang telah terbentuk, seperti yang terlihat pada contoh gambar
3. Batik Print
Batik print merupakan salah satu jenis batik yang baru muncul. Tidak diketahui pasti kapan mulai dikenal, tetapi kini menjadi produksi batik dengan jumlah paling banyak jika dibanding batik cap apalagi batik tulis.
Teknik pembuatan batik print relatif sama dengan produksi sablon, yaitu menggunakan klise(kassa) untuk mencetak motif batik di atas kain. proses pewarnaannya sama dengan proses pembuatan tekstil biasa yaitu dengan menggunakan pasta yang telah dicampur pewarna sesuai keinginan, kemudian diprintkan sesuai motif yang telah dibuat. Jenis batik ini dapat diproduksi dalam jumlah besar karena tidak melalui proses penempelan lilin dan pencelupan seperti batik pada umumnya, hanya saja motif yang dibuat adalah motif batik. oleh karena itu batik print merupakan salah satu jenis batik yang fenomenal, kemunculannya dipertanyakan oleh beberapa seniman dan pengrajin batik karena dianggap merusak tatanan dalam seni batik, sehingga mereka lebih suka menyebutnya kain bermotif batik.
Secara kasat mata kita dapat membedakan batik print dan batik tulis/cap dengan melihat permukaan di balik kain, biasanya kain batik print warnanya tidak meresap ke seluruh serat kain, dan hanya menempel pada permukaan kain, sehingga di balik kain masih terlihat sedikit berwarna putih.
Belakangan muncul perkembangan baru pada batik print, dengan adanya metode print malam.Metode ini dapat dikatakan perpaduan antara sablon dan batik. pada print malam, materi yang di printkan pada kain adalah malam (lilin) dan bukan pasta seperti batik print konvensional. setelah malam menempel, kemudian kain tersebut melalui proses pencelupan seperti pembuatan batik pada umumnya.
4. Batik Cap


Batik di Indonesia memang selalu mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Pada awalnya hanya terdapat batik tulis yang dikerjakan oleh para pengrajin wanita menggunakan canting. Sekitar pertengahan abad ke-19, “canting cap” (biasanya disebut hanya“cap” saja) mulai dikembangkan.
Canting cap merupakan sebuah alat berbentuk semacam stempel besar yang telah digambar pola batik. Pada umumnya pola pada canting cap ini dibentuk dari bahan dasar tembaga, tetapi ada pula yang dikombinasikan dengan besi. Dari jenis produksi batik cap ini, pembatik bisa menghemat tenaga, dan tak perlu menggambar pola atau desain di atas kain.
Batik cap juga mengalami pekembangan, dengan dikenalnya cap kayu. Cap yang terbuat dari kayu ini lebih ekonomis dan lebih mudah pembuatannnya. Pola pada kayu diukir dan dibentuk seperti stempel sama halnya dengan cap tembaga. Batik menggunakan cap kayu ini dapat dibedakan dari cap tembaga karena kayu tidak menghantarkan panas sebaik tembaga sehingga malam (lilin) yang menempel pada kayu lebih tipis, dan hasil pengecapannya yang terbentukpun memiliki kekhasan tersendiri, biasanya terdapat sedikit warna yang meresap pada batik karena lilin yang menempel terlalu tipis, sehingga terlihat gradasi warna pada pola antara pinggir motif dan tengahnya.

Proses Pembuatan Batik

22.47 Posted In Edit This 0 Comments »
Secara umum proses pembuatan batik melalui 3 tahapan yaitu pewarnaan, pemberian malam(lilin) pada kain dan pelepasan lilin dari kain.
a. Pewarnaan
Berbicara tentang batik tidak pernah akan terlepas dari motif dan warna yang menjadi daya tarik utama dari batik itu sendiri. Ada beberapa jenis zat warna yang digunakan dalam proses pembuatan batik, antara lain naptol, zat warna asam, direk dan banyak lagi jenis-jenis zat warna lainnya. Kini pewarna alam kembali diminati dan berkembang dikalangan pembuat batik walaupun lebih rumit pembuatannya. Alasan utamanya adalah pewarna alam lebih ramah lingkungan dan otomatis hasil warnanya lebih natural..lebih sejuk dipandang mata.
Bahan utama yang digunakan untuk membuat pewarna alam ini dapat ditemukan di sekitar kita, bunga, kulit buah bahkan kulit kayu juga dapat dimanfaatkan. Cara pembuatannya pun cukup sederhana, kita hanya perlu mencuci material yang akan dipergunakan, lalu dipotong kecil-kecil dan direbus minimal 12 jam. Semakin lama kita merebusnya semakin bagus hasil pewarnaannya.
Untuk mendapatkan warna ungu kita dapat memakai kulit buah manggis, warna coklat, abu-abu, dan hitam dapat digunakan kulit rambutan, untuk warna kuning dan oranye kita dapat mencoba menggunakan kunyit. Dan pastinya masih banyak bahan-bahan lain yang dapat dipergunakan untuk dijadikan zat warna alam…mengapa tidak kita coba berkreasi dengan bahan-bahan disekitar kita..terutama bahan yang sudah tidak dapat kita pergunakan,lagi pula dapat kita gunakan menjadi alternatif daur ulang yang cukup menarik.
b.Pemberian Malam
Malam merupakan kata yang paling umum digunakan dalam pembuatan batik. Malam adalah lilin yang biasa digunakan dalam pembuatan batik untuk menutupi bagian pada kain sehingga dapat menahan masuknya bahan pewarna ke dalam kain.
Malam yang digunakan untuk membatik biasanya terbuat dari sarang lebah (Beeswax) murni yang telah diolah. lilin ini berwarna putih, dan berbau sangat khas. jika diaplikasikan pada kain cukup lentur dan tidak mudah retak atau pecah. Bahan pembuat malam lainnya adalah paraffin. Jika beeswax memiliki sifat yang lentur, maka sebaliknya paraffin sangat mudah retak, malam paraffin ini baik untuk membuat batik remukan.
Belakangan ini dikembangkan material baru untuk membuat malam, yaitu dengan menggunakan kedele (soy wax), yang pertama dikembangkan oleh Michael Richards pada tahun 1991. Soy wax lebih ekonomis dibanding beeswax karena materinya lebih mudah didapat. Tetapi sepertinya di Indonesia sendiri belum banyak digunakan.

Kain putih yang akan dibatik dapat diberi warna dasar sesuai selera kita atau tetap berwarna putih sebelum kemudian di beri malam. Proses pemberian malam ini dapat menggunakan proses batik tulis dengan canting tangan atau dengan proses cap. Pada bagian kain yang diberi malam maka proses pewarnaan pada batik tidak dapat masuk karena tertutup oleh malam (wax resist). Setelah diberi malam, batik dicelup dengan warna. Proses pewarnaan ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai keinginan, berapa warna yang diinginkan.
Jika proses pewarnaan dan pemberian malam selesai maka malam dilunturkan dengan proses pemanasan. Batik yang telah jadi direbus hingga malam menjadi leleh dan terlepas dari air. Proses perebusan ini dilakukan dua kali, yang terakhir dengan larutan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan. Setelah perebusan selesai, batik direndam air dingin dan dijemur.

Asal Batik

22.46 Posted In Edit This 0 Comments »
Batik Kata Batik berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggrisnya “wax-resist dyeing”.
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Teknik membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa

Batik Pekalongan

22.36 Posted In Edit This 0 Comments »

Pekalongan dikenal sebagai kota batik karena produksi batiknya yang indah dan dinamis. Selain itu Pekalongan tepatnya kabupaten Pekalongan lebih dikenal sebagai kota santri, karena kebudayaan kota pekalongan yang sangat kental nuansa islaminya. Beberapa waktu lalu saya berkeliling di salah satu daerah di Pekalongan yang merupakan penghasil batik yaitu daerah Buaran, tepatnya di desa Simbang Kulon, dan  menemukan suatu pemandangan menarik.
Anak-anak yang sedang bermain sebuah sekolah negri di daerah itu memakai batik dengan seragam pramuka, bersarung batik dan memakai kopiah/songkok. Benar-benar gambaran yang pas untuk kota Pekalongan.
Batik Pekalongan termasuk batik pesisir yang paling kaya akan warna. Sebagaimana ciri khas batik pesisir, ragam hiasnya biasanya bersifat naturalis. Jika dibanding dengan batik pesisir lainnya Batik Pekalongan ini sangat dipengaruhi pendatang keturunan China dan Belanda. Motif Batik Pekalongan sangat bebas, dan menarik, meskipun motifnya terkadang sama dengan batik Solo atau Yogya, seringkali dimodifikasi dengan variasi warna yang atraktif. Tak jarang pada sehelai kain batik dijumpai hingga 8 warna yang berani, dan kombinasi yang dinamis. Motif yang paling populer di dan terkenal dari pekalongan adalah motif batik Jlamprang.
Batik Pekalongan banyak dipasarkan hingga ke daerah luar jawa, diantaranya Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Minahasa, hingga Makassar. Biasanya pedagang batik di daerah ini memesan motif yang sesuai dengan selera dan adat daerah masing-masing.
Keistimewaan Batik Pekalongan adalah, para pembatiknya selalu mengikuti perkembangan jaman . Misalnya pada waktu penjajahan Jepang, maka lahir batik dengan nama’Batik Jawa Hokokai’,yaitu batik dengan motif dan warna yang mirip kimono Jepang. Pada umumnya batik jawa hokokai ini merupakan batik pagi-sore. Pada tahun enampuluhan juga diciptakan batik dengan nama tritura. Bahkan pada tahun 2005, sesaat setelah presiden SBY diangkat muncul batik dengan motif ‘SBY’ yaitu motif batik yang mirip dengankain tenun ikat atau songket. Motif yang cukup populer akhir-akhir ini adalah motif Tsunami. Memang orang Pekalongan tidak pernah kehabisan ide untuk membuat kreasi motif batik.

Simpan Facebook Di Flasdisk

20.57 Posted In Edit This 0 Comments »
seperti biasa agos sedang menjalankan aktifitasnya sebagai operator warnet. dan setelah menjelang siang hari, datang seorang lelaki yang pingin punya account facebook !!!


eeh. . .ternyata lelaki itu nggak tau caranya daftar, lantas dia minta bantuan agos dan bertanya.


lelaki : "mas. . .bisa tolong saya bikinin facebook nggak ?"

agos : "ooh. . .bisa - bisa, udah punya email belum bang ?"


lelaki itu bingung, dia bertanya dalam hati "waduh. . .email tuh apaan yaa, makanan apa bukan ?" begitu pikirnya. . .kemudian dia menjawab.


lelaki : "kemarin sih punya mas, tapi tadi pagi udah saya makan buat sarapan"


seketika itu agos pingin ketawa, tapi dia tahan dulu. . .


agos : "yaa udah bang. . .kalo emailnya udah di makan, pake no.hp juga bisa"


nah. . .setelah semua proses sudah selesai, account pun jadi. agos menjelaskan semua tata cara dalam facebook.


lelaki itu kemudian berkata. . .


lelaki : "kalo begini sih saya paham banget mas"

agos : "syukur deh kalo beg. . .beg. . .beg. . .begitu"

lelaki : "ooh iya. . .satu lagi mas, tolong simpenin facebook saya di
flasdisk dong !!! biar datanya nggak hilang gitu"

agos : "tunggu bentar yaa bang !"


agos buru - buru pergi keluar meninggalkan ruangan warnet dan tertawa terbahak - bahak setelah berada di luar. . .

Kurang Satu Angka

20.56 Posted In Edit This 0 Comments »
ada seorang pemuda yang hendak mudik ke kampung halamannya, dia ingin membawakan oleh - oleh kepada keluarganya, kemudian dia mampir ke toko buah. dan pemuda itu berniat membeli salak pondoh dari sleman jogjakarta yang salaknya terkenal manis dan empuk.


si pemuda itu kemudian bertanya pada si penjual. . .


pemuda : "berapa harga salaknya bang ???"

pedagang : "Rp.20.000 per 10 bijinya mas"

pemuda : "saya beli 30 biji bang"


tak lama setelah di hitung, salak yang ada hanya tinggal 29 biji. . .


pemuda : "berapa semuanya bang ???"

pedagang : "semuanya jadi Rp.60.000, tapi salaknya cuma ada 29 biji"


pemuda itu lalu membayar Rp.6000 saja, kemudian si pedagang langsung protes !!!


pedagang : "mas. . .mas. . .uangnya kurang nie !!! masak cuma Rp.6000 doang ???"

pemuda : "yaa maklum saja lah bang. . .salak kurang satu saya nggak masalah, masak nol nya cuma kurang satu saja sampeyan protes ???"

pedagang : "OOO. . .lha wong"

Turunnya Gimana.??

20.54 Posted In Edit This 0 Comments »
Suatu hari yang sangat panas,biasa lah mataharinya g begitu bersahabat panas banget sampe sampe jadi haus....kekurangan cairan.... timbullah niat si Edi untuk mengambil kelapa muda di belakang rumahnya buat memanjakan tenggorokannya yang sudah lama terasa kering. Sejenak dipandangnyalah batang kelapa itu.

"Wah, tinggi banget pohon kelapa ini. Apa bisa aku memanjatnya, sementara aku tidak pandai untuk memanjat, tapi biar ku coba dulu deh, aku sudah tak tahan lagi," gumamnya menahan dahaganya.

Dengan bersusah payah sampai jugalah akhirnya dia ke puncak kelapa dan berhasil menjatuhkan sebuah kelapa muda ketanah.

Lalu ketika ia mau turun, betapa terkejutnya Roni yang ternyata dia sedang berada pada ketinggian yang amat tinggi.

"Waaaah..., mati aku, bagaimana aku bisa turun.pohon kelapa ini tinggi sekali, melihat kebawah ja aku takut. Orang-orang saja seperti semut. Mbokne...! tolong aku mbokneee..!" ratapnya penuh kebingungan.

Hari sudah semakin senja, sedangkan Roni yang makin tambah haus masih berada diatas pohon kelapa. Tak satupun yang mendengar jeritannya minta tolong saking tingginya. Tiba-tiba dalam kebingungannya itu ia teringat pada sesuatu.

"Oh iya, disamping rumahku kan ada tangga yang panjang, kenapa tak ku coba saja tangga itu untuk turun, bodoh sekali aku ini," ujarnya diiringi senyum.

Maka cepat-cepatlah si Roni turun mengambil tangga disamping rumahnya itu dan naik pohon lagi. Akhirnya dengan tangga yang diambilnya itu dan dengan menurunkan kakinya satu persatu yang sudah gemetar berjam-jam tadi, selamatlah dia turun dan tercapailah hajatnya menghilangkan dahaga. "Selamat juga aku akhirnya."



wkwkwkwkkw....
woloh
wes reti iso mudun bijar ngluru ondo dikek.,..
wkwkwkwkwkwk...........